Vladimir Putin ‘Kritis’ di Ukraina, 4 Bukti Rusia Ketar-Ketir

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat upacara peringatan 78 tahun Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia, Selasa (9/5/2023). (GAVRIIL GRIGOROV/SPUTNIK/AFP via Getty Images)

Operasi militer khusus yang dilakukan Presiden Rusia, Vladimir Putin sepertinya makin “kritis”. Dari sejumlah fakta terlihat bahwa Rusia mengalami perlambatan dalam serangan.

Sangat Sulit

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengakui perang kini sanat sulit. Hal itu dikatakannya kepada saluran ATV Serbia Bosnia dalam sambutannya yang disiarkan oleh kantor berita negara Rusia TASS, Rabu waktu setempat.

Peskov mengatakan https://apkmeja138.com/ Rusia bertindak “lambat” di Ukraina. “Karena sedang melakukan operasi militer khusus, bukan perang,” tegasnya dimuat CNN International, Kamis.

Dia mengakui kubu Ukraina kuat di kota timur Bakhmut. Ia mengatakan sejumlah besar pasukan terkonsentrasi di sana, terus-menerus menerima bala bantuan.

Namun Peskov mengatakan Barat telah membuat banyak kesalahan dan menipu Rusia. Ini mendorong Rusia untuk meluncurkan operasi di Ukraina, sesuatu yang menurutnya melibatkan Barat.

Rusia Kocar-Kacir di Bakhmut

Sementara itu, Pasukan Ukraina dilaporkan memukul mundur pasukan Rusia dalam peperangan terbaru di wilayah Bakhmut, Ukraina Timur, Rabu, mengutip Reuters. Hal ini pun dikonfirmasi Brigade Serangan Independen Ketiga Ukraina.

Brigade ke-72 Rusia yang ditempatkan di garis depan pertempuran disebut mengalami kerusakan parah. Para tentara juga dilaporkan melarikan diri dari daerah itu.

“Skuadron ke-6 dan ke-7 dari brigade ini hampir seluruhnya hancur, intelijen brigade dihancurkan, sejumlah besar kendaraan tempur dihancurkan, sejumlah besar tahanan diambil,” kata seorang pemimpin Brigade Serangan Independen Ketiga Ukraina, Andriy Biletsky.

Sebelumnya, bos tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, sempat mengatakan bahwa Brigade ke-72 Rusia mundur 3 km, Selasa. Pasukannya, tambahnya, kehilangan 500 orang.

Namun sayangnya, pemerintah Presiden Vladimir Putin di Kremlin belum memberi komentar. Sementara pemimpin militer Ukraina mengatakan Rusia masih berusaha untuk memenangkan Bakhmut padahal situasinya sulit.

Putin Titahkan Wajib Militer Baru

Sementara itu, Putin kemarin merilis dekrit baru. Ia memerintahkan seluruh pasukan cadangan untuk segera wajib militer dan berlatih di kamp pelatihan.

Hal ini dimuat kantor berita Rusia, RIA Nosvoti. Dekrit itu menyasar pasukan cadangan Rusia yang terdiri dari warga sipil yang memenuhi kriteria membela negara.

“Saya memutuskan memanggil warga Rusia yang menjadi pasukan cadangan untuk menjalani pelatihan militer di Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, pasukan Pengawal Nasional Federasi Rusia, badan keamanan negara, dan Dinas Keamanan Federal,” bunyi dekrit itu.

Rusia menegaskan panggilan wajib militer ini rutin. Itu adalah hal yang dilakukan setiap tahunnya guna meningkatkan keterampilan tempur para pasukan cadangan Rusia.

“Pemerintahan Putin kerap memanggil wajib militer setiap tiga tahun sekali dengan durasi pelatihan satu tahun,” tulis RIA Novoski.

Tank Tempur Rusia “Habis”

Tank tempur Rusia dilaporkan mulas habis. Ini terlihat dari parade militer “Hari Kemenangan” Rusia, hari khusus guna merayakan kesuksesan Uni Soviet atas NATO, 9 Mei.

Pasalnya, pesta digelar tak semewah biasanya dengan ribuan pasukan. Selain itu, hanya satu tank era Stalin yang dipamerkan dalam parade militer tahunan melalui Lapangan Merah itu.

“Akan sulit untuk menggambarkan simbol yang lebih pas dari kekayaan militer Rusia yang menurun dengan hanya melihat sebuah tank era Stalin berjalan melintasi Lapangan Merah,” ungkap editor jurnal Ukraine Alert di Dewan Atlantik, Peter Dickinson, dikutip CNN International.

“Selama dua dekade terakhir, Vladimir Putin telah menggunakan ‘Hari Kemenangan’ untuk menunjukkan kebangkitan modern Rusia sebagai negara adidaya militer, dengan lusinan tank terbaru biasanya ikut serta dalam setiap parade tahunan,” tambahnya.

“Tahun ini, bagaimanapun, satu-satunya tank yang dipamerkan adalah model T-34 yang berasal dari Perang Dunia II,” jelasnya.

Hal sama juga dikatakan Analis di Institute for the Study of War. Menurutnya aneh Rusia tidak memamerkan “tank modern, yang sangat dibutuhkan untuk menang di Ukraina”.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*