Tolaram ‘Jajan’ Saham Bank Amar Rp 9,9 M

pembukaan bursa saham

Tolaram selaku pemegang saham pengendali PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) atau Amar Bank, menambah saham kepemilikannya sebanyak 35,2 juta saham. Transaksi itu berlangsung pada Senin (10/4/2023) lalu.

Dengan harga Rp284 per saham, maka Tolaram merogoh kocek sebanyak Rp 9,99 miliar. Sebelum transaksi ini, konglomerasi asal Singapura ini memiliki sebanyak 12.947.821.668 saham AMAR atau 70,44%.

“Setelah transaksi menjadi sebanyak 12.983.021.668 saham, mewakili 70,63% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar,” ujar Direktur Tolaram Navin Nahata dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (12/4/2023).

Adapun tujuan transaksi adalah investasi, dengan status kepemilikan langsung.

Tolaram Grup diketahui didirikan oleh Khanchand Vaswani, anak bungsu dari Seth Tolaram, dokter di Sindh, dahulu merupakan bagian dari British India dan sekarang berada di wilayah yurisdiksi Pakistan.

Khanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi lalu setelah banting tulang berapa lama mampu mendirikan bisnis ritel di Malang yang menjual tekstil. Setelah bisnis diwariskan ke anaknya, Pada 1970-an, perusahaan mengarahkan pandangannya ke luar negeri dan memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada tahun 1975.

Selama beberapa dekade berikutnya, bisnis yang berkembang membawa Tolaram ke 18 negara di seluruh dunia, termasuk Afrika, Eropa, AS, dan bagian lain Asia.

Saat Tolaram memperingati lebih dari 70 tahun pertumbuhan, perjalanan bisnisnya berlanjut dengan usaha baru yaitu kemitraan dan pasar.

Tiga bisnis utama Tolaram adalah barang konsumer, layanan teknologi finansial serta infrastruktur dan industri.

Sebagian besar bisnis barang konsumernya berfokus di wilayah Afrika, begitu pula dengan bisnis perusahaan di sektor infrastruktur dan industri.

Sementara untuk sektor fintech, Tolaram secara khusus menyasar pasar negara berkembang (emerging market) dengan tiga perusahaan beroperasi di Indonesia dan satunya lagi beroperasi di Brazil.

Selain Bank Amar yang 30% sahamnya dikuasai Tolaram, perusahaan yang berkedudukan di Singapura tersebut juga memiliki dua platform fintech yang terafiliasi dengan Bank Amar yakni Tunaiku dan Senyumku.

Dalam website resminya Tunaiku mengklaim sebagai teknologi finansial pertama di Indonesia dan mulai beroperasi tahun 2014 yang bergerak menyediakan pinjam uang online tanpa agunan hingga Rp 20 juta.

Tolaram merupakan perusahaan tertutup dan tidak diperdagangkan secara langsung oleh publik. Tahun 2018 lalu, Bloomberg Quint memperkirakan valuasi Tolaram Group mencapai US$ 1,8 miliar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*